Oleh: Abah Zaenal Muttaqin
GARUTMU.COM, Malangbong – Awalnya, tahun 2019 abah bertandang ke salasatu TBM di Malangbong untuk menyampaikan bantuan mushaf Quran amanah dari para bikers komunitas motor di Garut.
Hampir tak percaya di pinggiran kampung ada kegiatan Taman Bacaan Masyarakat yang aktif dikunjungi olèh anak anak dan remaja. Padahal pada zaman sekarang, minat baca anak anak dan remaja sangatlah rendah ternina bobokan oleh gadget, tapi ini nyata adanya.
Beberapa tahun abah hampir tak menindaklanjuti kunjungan abah tersebut. Dan pada Ramadan kemarèn, abah berkunjung lagi ke TBM Hegar Manah untuk “NgabubuRead LitleRasi” bercengkrama dengan anak-anak tentang literasi.
Betapa terkejutnya abah ketika mendapat kenyataan bahwa 16 anak dari TBM Hegar Manah telah menghasilkan karya tulis yang diterbitkan dalam delapan belas buku.
Bagi abah, ini WoW sekali!
Bagi abah sebagai pendatang baru dalam dunia baca, ini adalah sebuah keterkejutan yang cukup mendalam. Apalagi di tengah hiruk pikuk kekhawatiran efek internet yang mencandui anak anak dan remaja, ada sejumlah anak dan remaja yang masih berminat membaca buku, bahkan bergiat menulis dan menerbitkannya.
Ini adalah sebuah harapan semoga ini menjadi pemicu atau bahkan jadi virus bagi anak dan remaja sekitar.
“Kampung Literasi”. Tetiba saja melintas dalam benak, ya Kampung Literasi, sepertinya pemerintah harus segera mengarus-utamakan program Kampung Literasi sebagai tarèkah membèntengi peradaban ummat manusia.
Tetiba abah teringat salahseorang sahabat abah, pak H. Enjang Tedi, S.Sos, M.Sos, anggota DPRD Jawa Barat. Dengan sigap, abah langsung menyampaikan fenomena ini kepada beliau.
Gayung pun bersambut, satset beliau langsung mengunjungi TBM Hegar Manah di Malangbong.
“Mereka tetap semangat untuk melakukan proses kreatif dan jadikan kegiatan literasi; membaca, mendongeng, menulis, dan buku karya mereka sebagai jendela agar dunia bisa melihat. Nah, di sini (di Malangbong), ternyata ada anak-anak melek literasi. Mereka tinggal di daerah pelosok yang punya semangat luar biasa untuk menjadi generasi yang religius, cerdas dan berkualitas.” Ujar Enjang Tedi.
Semoga ini menjadi awal perjuangan kita semua mewujudkan program Kampung Literasi di Jawa Barat.
Cag heula!