GARUTMU.COM, Garut — Pernah jalan-jalan ke Garut menggunakan kereta api? Kalau pernah, pasti singgah atau berhenti di Stasiun Cibatu yang punya histori yang sangat melegenda. Stasiun ini pernah juga disinggahi para tokoh terkenal nasional dan internasional.
Stasiun Cibatu adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, sekitar 58 km sebelah timur dari Kota Bandung. Dengan ketinggian +612 meter, stasiun ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dan merupakan stasiun kereta api terbesar di Kabupaten Garut, mencakup area seluas 1 hektare. Terletak sekitar 21 kilometer di sebelah utara pusat pemerintahan Kabupaten Garut, Stasiun Cibatu menjadi pusat keberangkatan utama bagi warga Garut yang ingin bepergian ke berbagai tujuan di Jawa.
Mengutip Wikipedia, stasiun ini memiliki percabangan menuju Cibatu–Cikajang, yang sempat dinonaktifkan pada tahun 1983 akibat kalah bersaing dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum. Namun, pada 24 Maret 2022, lintasan Cibatu–Garut kembali diaktifkan setelah hampir 40 tahun nonaktif, membuka kembali akses penting bagi masyarakat Garut.
Diresmikan pada 14 Agustus 1889 oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda, Stasiun Cibatu menjadi bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Cicalengka dengan Cilacap. Jalur menuju Garut juga dibuka pada tanggal yang sama, sementara perpanjangan jalur ke Cikajang diresmikan pada 1 Agustus 1930.
Pada masa kolonial Belanda, Stasiun Cibatu menjadi stasiun yang populer, terutama bagi wisatawan Eropa yang ingin berlibur di Garut. Buku “Seabad Grand Hotel Preanger 1897-1997” karya Haryoto Kunto mencatat bahwa antara tahun 1935-1940, terdapat selusin taksi dan limousine dari berbagai hotel di Garut yang parkir di stasiun ini, termasuk dari Hotel Papandayan, Villa Dolce, Hotel Belvedere, dan Hotel Grand Ngamplang. Alam Garut yang indah menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan Eropa saat itu.
Salah satu tokoh terkenal yang pernah mengunjungi Stasiun Cibatu adalah komedian Inggris Charlie Chaplin. Pada tahun 1927, Chaplin bersama aktris Mary Pickford berlibur ke Garut dan melewati stasiun ini. Selain itu, Georges Clemenceau, pendiri beberapa koran terkenal di Prancis dan mantan Perdana Menteri Prancis, juga tercatat pernah mengunjungi stasiun ini.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Stasiun Cibatu juga menjadi saksi sejarah penting. Pada tahun 1946, Presiden pertama Indonesia, Soekarno, melakukan perjalanan dengan kereta api melalui jalur selatan. Di setiap stasiun, termasuk Stasiun Cibatu, Soekarno disambut rakyat dan memberikan pidato, menegaskan semangat kemerdekaan yang baru diraih bangsa Indonesia.
Stasiun Cibatu bukan hanya sebuah tempat transit, tetapi juga sebuah situs bersejarah yang menyimpan banyak kenangan dari masa lalu, baik dari era kolonial hingga masa kemerdekaan. Dengan segala perannya dalam transportasi dan sejarah, Stasiun Cibatu tetap menjadi bagian penting dari perjalanan kereta api di Indonesia.***