GARUTMU.COM – Gunung Cikuray merupakan salah satu gunung yang eksis di Kabupaten Garut. Cukup terkenal di beberapa kalangan, karena menjadi salah satu gunung yang difavoritkan untuk didaki di Jawa Barat.
Gunung Cikuray ini, terkenal karena memiliki pemandangan alam yang indah. Meskipun track-nya tak segampang gunung lain di Garut seperti Guntur dan Papandayan, namun Gunung Cikuray selalu dimintai.
Salah satu hal yang paling diburu, adalah fenomena ‘Negeri di Atas Awan’ yang kerap terjadi di gunung yang satu ini. Ngomong-ngomong soal Gunung Cikuray, gunung yang satu ini merupakan gunung berjenis Stratovolcano.
Mengacu kepada penjelasan yang diterangkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui laman magma.esdm.go.id, gunung api strato, atau stratovolcano merupakan gunung api yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan aliran lava.
Kendati demikian, Gunung Cikuray ini diketahui tidak memiliki kawah yang aktif. Menurut Pemkab Garut, dalam tulisan berjudul Gunung Cikuray yang dirilis di website visitgarut.garutkab.go.id, Gunung Cikuray memiliki ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut (MDPL).
“Merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Ceremai, Gunung Pangrango dan Gunung Gede,” katanya.
Gunung Cikuray merupakan gunung yang membentang di sejumlah kecamatan di Garut. Mulai dari Cilawu, Bayongbong, Cigedug, hingga Cikajang. Namun, secara administrasi, gunung ini berada di bawah Kampung Pamalayan, Desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong, Garut.
Cikuray, adalah gunung yang tergolong beriklim tropis basah. Curah hujannya, diperkirakan berada di kisaran 3.500-4.000 mm, dengan kalkulasi bulan basah sebanyak 9 dan 3 bulan kering setiap tahunnya. Sementara suhu rata-rata yang ada di gunung ini, berkisar di antara 10-24 derajat celcius.
Gunung Cikuray, bukanlah sembarang gunung. Dani Sunjana, dari Divisi Penelitian dan Kajian Gumati Foundation, dalam tulisannya yang berjudul Gunung Sebagai Lokasi Situs-situs Keagamaan dan Skriptoria Masa Sunda Kuno menyebut, jika Gunung Cikuray merupakan salah satu gunung yang suci di Jawa Barat dan Banten dalam sumber tertulis.
“Gunung ini memiliki nama kuno Srimanganti atau Srimanganten berdasarkan nama salah satu tempat di lereng barat gunung tersebut,” kata Dani.
Kendati demikian, dalam Naskah Bujangga Manik, kata Dani, gunung ini sudah disebut sebagai Gunung Cikuray. Beragam bukti sejarah gunung ini, bisa dilihat di sebuah perkampungan adat, bernama Situs Ciburuy yang berada di kaki Gunung Cikuray.
“Peran penting Gunung Cikuray sebagai tempat suci, antara lain dibuktikan dengan keberadaan Situs Ciburuy, yang merupakan kabuyutan serta skriptorium pada masa lampau,” katanya.
Gunung Cikuray tak diragukan lagi keindahannya. Tak hanya menarik bagi para pecinta pendakian dari seluruh penjuru negeri, gunung ini juga tercatat pernah dikunjungi seorang menak atau anak bangsawan dari Benua Biru Eropa. Beliau adalah Tsar Nicholas II.
Sejarawan Garut, Warjita menyebut, jika pria dengan nama asli Nikolai Alexandrovich Romanov berkunjung ke Garut dalam dua waktu yang berbeda. Pertama, dia ke Garut pada tahun 1891, dan berikutnya di tahun 1894.
Di momen kunjungannya yang kedua itu, Nikolai menyempatkan diri untuk mengunjungi Gunung Cikuray. Di Gunung Cikuray, dilaporkan berburu babi hutan dengan ditemani Bupati Garut kala itu, RAA Wiratanudatar VII.
“Di sini, dia sempat berkata… Come to Garut and let we die. Kira-kira, maksudnya, mati pun tidak apa, yang penting sudah berkunjung ke Garut. Begitu sepertinya jika diartikan,” ungkap Warjita.
Gunung Cikuray sendiri dewasa ini menjelma menjadi salah satu gunung primadona para pendaki. Karena meskipun jalurnya cukup sulit didaki, tapi pemandangannya yang indah membuat siapapun ingin kembali lagi ke sana.
Selain itu, Gunung Cikuray juga dikenal subur. Di kaki gunung ini, masyarakat menanam beragam komoditi unggul. Salah satu produk unggulan dari kaki Gunung Cikuray, adalah kopi.*** (Haerul Ghani/dtk)