Gunung Guntur: Destinasi Wisata Alam yang Menantang di Jawa Barat

oleh -
Foto: Wikipedia

GARUTMU.COM, Garut — Gunung Guntur adalah gunung berapi kerucut aktif yang terletak di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut.

Gunung Guntur dikelilingi oleh beberapa gunung lainnya yang mengitari kota Garut. Di sebelah selatan Gunung Guntur, terdapat Gunung Putri yang berhadapan dengan Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan. Sementara di sebelah barat, ada Gunung Masigit, Gunung Parupuyan, dan beberapa gunung lainnya. Di sekitar kaki Gunung Guntur, khususnya di Kecamatan Tarogong Kaler, terdapat banyak hotel dan penginapan yang dilengkapi dengan fasilitas pemandian air panas yang bersumber langsung dari Gunung Guntur.

Pada dekade 1800-an, Gunung Guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa. Namun, sejak saat itu aktivitasnya berkurang. Bataviasche Courant pada 7 November 1818 melaporkan letusan yang terjadi pada 21 Oktober 1818, diperkirakan terjadi pada malam hari antara pukul 22.00 dan 23.00. Sebelumnya, Thomas Horsfield menulis bahwa pada malam hari antara 6 dan 7 April 1803, hujan abu halus seperti pasir jatuh di sekitar Batavia.

BACA:  Sungai Cimanuk, Sungai yang Mengaliri 5 Kabupaten di Jawa Barat

Pada tahun-tahun berikutnya, Gunung Guntur meletus beberapa kali. Bataviasche Courant juga melaporkan letusan pada 14 Juni 1825 yang menyebabkan kerusakan signifikan. Javasche Courant pada 4 Desember 1841 melaporkan letusan lain pada 14 November 1841, dan letusan kembali terjadi pada 4 Januari dan 26 November 1843.

Gunung Guntur memiliki beberapa kerucut bekas titik erupsi tua, sehingga gunung ini tidak berdiri sebagai satu kerucut tunggal. Gunung ini juga memiliki dua kaldera, yaitu Kaldera Gandapura di timur dan Kaldera Pangkalan di barat. Kemiringan di Gunung Guntur bervariasi antara 2 derajat hingga 75 derajat. Hasil erupsi Gunung Guntur berupa aliran lava bongkah yang masih baru dan saling tumpang tindih. Sebagian besar punggung gunung dibentuk oleh material dari erupsi eksplosif dan efusif.

BACA:  Ayo Main ke Desa Cisitu Kecamatan Malangbong, Lokus Program P2WKSS 2023

Gunung Guntur memiliki beberapa jenis hutan, yaitu Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di kawasan puncak Gunung Guntur terdapat kaldera besar dan dalam yang terbentuk dari bekas letusan. Karakteristik Gunung Guntur umumnya berpasir sehingga tidak banyak ditumbuhi tanaman dan terlihat gersang. Sebagian besar kawasannya ditumbuhi ilalang dan terlihat seperti padang savana. Di puncaknya hanya terdapat beberapa tanaman cantigi. Selain itu, pohon pinus juga banyak tumbuh di gunung ini.

Gunung Guntur mulai ramai didaki oleh para pendaki dari berbagai daerah. Jumlah pendaki meningkat sejak tahun 2013 hingga sekarang. Seiring waktu, semakin banyak warung yang dibangun di setiap pos pendakian. Namun, terdapat juga isu mengenai banyaknya barang hilang akibat dicuri oleh oknum tertentu. Gunung Guntur juga memiliki banyak kisah mistis. Banyak kejadian pendaki hilang secara misterius di gunung ini, meskipun mereka akhirnya ditemukan selamat dan sehat.***

BACA:  Menengok Kampung Amsterdam di Kaki Gunung Cikuray Garut

___

Sumber: Wikipedia

Editor: FA