Dengan Penuh Keyakinan, Tukang Kerupuk Naik Haji di Garut. Ini Kisah Perjuangannya

oleh -

GARUTMU.COM-Kisah seorang tukang kerupuk naik haji di Kabupaten Garut bisa menjadi inspirasi bagi umat Muslim yang punya niat kuat untuk dapat beribadah di Tanah Suci.

Dilansir dari Radar Tasik, seorang tukang kerupuk naik haji itu bernama Nendah. Dia kini berusia 67 tahun asal Kecamatan Samarang Kabupaten Garut.

Nendah akan berangkat haji ke Tanah Suci pada Selasa 23 Mei 2023. Tukang kerupuk asal Garut tersebut masuk kloter pertama pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.

Awal Perjuangan Tukang Kerupuk Naik Haji

Suatu hari, Nendah memiliki niat untuk berangkat haji ke Tanah Suci. Saat niat itu ada, tukang kerupuk itu turut menyaksikan keberangkatan tentangganya untuk berhaji ke Makkah Arab Saudi.

BACA:  Enjang Tedi: Ranperda Penyelenggaraan Pertanian Organik Dapat Melindungi Petani dan Peternak

Nama tetangganya itu adalah Asep. Dalam momen keberangkatan itu, Nendah meminta Asep untuk turut mendoakannya agar dia bisa beribadah di Makkah dan Madinah.

“Awalnya itu dulu ada Pak Haji Asep namanya, tetangga di sini, pas mau berangkat (ke Tanah Suci), saya bilang ‘Pak tolong doain saya di sana ya agar bisa pergi haji karena saya ingin ke sana’,” ujar Nendah Selasa, (22/52023).

Dengan niat yang sudah mantap untuk berangkat ke Tanah Suci, Nendah mulai menyisihkan uang dagangannya untuk ongkos naik haji.

Pakai Uang Modal dengan Penuh Keyakinan

Nendah menambah semangatnya berdagang kerupuk keliling dengan mendaftar haji. Dia menggunakan sebagian uang modal berjualan kerupuk untuk daftar.

“Waktu itu punya modal untuk dagang sekitar Rp 8 juta dan semuanya dibayarkan untuk mendaftar tanpa memikirkan dari mana modal untuk kembali berdagang,” ungkap Nendah.

BACA:  Alami Penyiksaan di Saudi, Enjang Tedi Pastikan Kawal Terus Kasus PMI Asal Garut

Yang ada dalam pikiran Nendah saat itu adalah naik haji ke Tanah Suci. “Saya itu daftar tahun 2012. Jadi sampai saat ini total 11 tahun lah menunggunya,” kata pedagang kerupuk keliling itu.

Sampai saat ini, Nendah masih berjualan kerupuk keliling meskipun anak-anaknya sudah melarangnya karena sudah tua. “Sekarang jualan 2 hari saja dalam seminggu karena kondisi juga dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore,” ungkapnya.

Kerupuk yang Nendah jual adalah hasil produksi sendiri. Dia menjual kerupuknya dari warung ke warung. Namun, untuk saat ini, berhubung kondisi fisiknya yang berbeda dengan dulu, dia membeli bahan mentahnya untuk dia goreng di rumah lalu dia jual.

BACA:  Disambut Enjang Tedi, PMI Ela Lastari Nyatakan Siap Bongkar Sindikat PMI Ilegal

Nendah akan berangkat ke Tanah Suci seorang diri. Namun dia memiliki saudara yang juga akan berangkat pada kloter pertama. “Ada adik yang juga menunaikan haji dari Cisanca. Kebetulan sama di kloter pertama,” ucapnya.

Tukang kerupuk asal Samarang itu sudah siap secara fisik dan mental untuk pergi haji ke Tanah Suci. Meskipun dia terdeteksi memiliki riwayat penyakit jantung.

“Awalnya tidak punya (penyakit jantung) tapi pas diperiksa ada. Tapi alhamdulillah sekarang dalam keadaan sehat dan siap untuk berangkat,” tutur Nendah seraya menyatakan bahwa petugas medis Garut sudah memastikan dia sehat dan layak berangkat haji. (*)